Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Mengenal Barjo, Sang Penemu Cabai Hiyung, Berawal dari Kegagalan Menanam Padi

BERSIHKAN LAHAN – Barjo memetik cabai yang sudah dipenuhi belukar di pengujung musim panen di lahan seluas dua hektare miliknya di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah.   PROKAL.CO , Nama Cabai Rawit Hiyung sekarang sudah asing lagi. Selain terkenal di Kalsel, sejak tiga tahun yang lalu cabai rawit ini pun sudah dikenal hingga ke tingkat nasional. Tapi tahukah Anda, siapa yang pertama kami menanam dan mengembangkan cabai ini di Tapin.  SUNARTI, Rantau Lelaki berperawakan kurus dengan tinggi sekitar 159 sentimeter  ini awalnya mengembangkan tanaman padi di desanya di Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah. Tapi karena daerahnya merupakan daerah pasang surut dengan kadar air yang asam, produksi padinya tidaklah menggembirakan. Hasil produksinya menurun dari tahun ke tahun. “Saya berpikir, tanaman apa ya yang kira-kira cocok dikembangkan di lahan yang ada di desa kam...

Cabai Hiyung mendunia, karena pedas 17 kali lipat

Senin, 13 Februari 2017 13:11 WIB | 14.131 Views Pewarta: Ulul Maskuriah cabai rawit merah (ANTARA FOTO/Risky Andrianto) Rantau, Kalsel, (ANTARA News) - Informasi tentang Cabai rawit Hiyung asal Desa Hiyung, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, yang memiliki rasa 17 kali lipat lebih pedas dibanding cabai rawit biasa kini telah mendunia. Camat Tapin Tengah Rini Yusnita di Rantau Senin mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir, dia banyak kedatangan tamu dari dalam maupun luar negeri, untuk melihat langsung pengembangan cabai Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah. "Kini gara-gara cabai Hiyung, daerah kami menjadi lebih dikenal seantero Nusantara bahkan mendunia," katanya. Para tamu yang datang dari berbagai daerah dan instansi strategis, mengaku penasaran dengan pemberitaan yang menyebutkan adanya cabai terpedas di Indonesia ini. Kunjungan tersebut antara lain dari Kementerian Pembangunan Desa (Kemendes) melalui Kepala Balai Latihan Masyarakat untuk menget...

Mahasiswa Fakultas Pertanian ULM Berencana Membuat Desa Hiyung Menjadi Agrowisata

TRIBUNNEWS.COM, RANTAU –  Setyo, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM)  Banjarmasin kaget melihat potensi desa sentra cabai di Tapin. Setyo bersama delapan mahasiswa ULM lainnya yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)di Desa Hiyung, Tapin, selama Juli 2017 inI berencana menjadikan Desa Hiyung menjadi Desa Agro wisata. Rencana yang akan dilaksanakan Setyo bersama rekannya yaitu mengembangkan penanaman cabai di pot atau polibeg. Cabai di pot tersebut akan ditanam di halaman rumah dan di sisi jalan sepanjang Desa Hiyung. Menurut Setyo dengan adanya cabai di pot tersebut, ketika ada wisatawan datang yang datang ke Desa Hiyung, mereka dapat melihat dan memetik cabai tersebut. Kebetulan di Desa Hiyung sudah berjalan pembibitan cabai , kemudian produksi abon cabai dan sambal cabai dalam kemasan, supaya lengkap dikembangkan lagi pot cabai , jelas Setyo. Menurut Setyo dirinya akan membuat website dan instagram profil Des...